Rabu, 04 November 2015

RABU, 4 Nopember - MENGHANCURKAN BULI - BULI TANAH KECIL
Satu saat menjelang batas kesabaran TUHAN terhadap umat pilihan-Nya, Yeremia disuruh kembali pergi ke tempat pembuatan keramik (periuk) dan membeli ‘buli-buli yang dibuat dari tanah’. (Yeremia 19:1);

‘Buli-buli yang dibuat dari tanah’ (clay bottle) itu dalam bahasa Ibrani disebut ‘baqbuq’ (gaya bahasa onomatopoeic). 

Onomatopoeic adalah kumpulan kata benda yang dinamakan berdasarkan bunyi yang dihasilkan oleh benda itu. ‘‘buli-buli yang dibuat dari tanah’ ini kalau berisi air dan dituangkan akan berbunyi ‘baq buq baq buq’ (seperti suara air keluar dari botol atau dikumur di tenggorokan), makanya orang ibrani menamakan ‘buli-buli yang dibuat dari tanah’ itu dengan sebutan ‘baqbuq’. 

 Buli – buli kecil ini sangat rapuh dan gampang pecah dan jika sudah pecah, tidak bisa diperpaiki lagi. It ‘baqbuq’ was easily broken and could not be repaired if broken. Buli – buli kecil ini biasanya setinggi 4 – 10 Inci. Tidak terlalu besar. 

‘buli-buli yang dibuat dari tanah’ ini kemudian jadi SYMBOL yang nantinya akan digunakan TUHAN untuk menyampaikan kebenaran dan tegurannya melalui nabi Yeremia. Yeremia pergi ke rumah tukang periuk, membeli ‘buli-buli yang dibuat dari tanah’ lalu Yeremia mengajak “……..beberapa orang tua-tua bangsa itu dan beberapa orang imam yang tertua… kemudian berangkatlah ke Lembah Ben-Hinom yang di depan pintu gerbang Beling, (Yeremia 19:1,2) dan tunggu di sana untuk menyampaikan pekabaran teguran terakhir (pelajaran hari Selasa) yang akan disampaikan TUHAN di lembah Ben-Hinom itu. 

Yeremia membeli ‘buli – buli kecil yang dibuat dari tanah’, mengajak tua – tua bangsa dan imam, berdir di Lembah Hinom lalu sampaikan semua teguran terakhir, ajakan terakhir, himbauan terakhir bagi umat pilihan. 

 Lembah Ben Hinom (nama lain dari Tofet) ada di sebelah Selatan Yerusalem. Tadinya tempat ini adalah tempat penyembahan berhala yang besar. Tapi di jaman raja Yosia, tempat ini dibongkar dan dibakar habis dengan para nabi baal dan tiang – tiang baal mereka. Setelah itu itu, tempat ini dijadikan TPA (Tempat Pembuangan Akhir) sampah dari kota Yerusalem. Semua yang tidak berguna akan ada di sana untuk dibuang dan dibakar yang asapnya naik terus sampai sampah itu habis terbakar. Itulah Lembah Ben-Hinom. Sesudah itu…….. Yeremia… dimintakan TUHAN untuk “selanjutnya pecahkanlah buli-buli itu di depan mata orang-orang yang turut bersama-sama engkau”. (Yeremia 19:10). 

 Di tempat pembakaran sampah di Ben – Hinom (Tophet), Yeremia memecahkan buli – buli kecil ini hingga berkeping – keeping lalu membuangnya di tempat perapian yang masih menyala, tempat pembuangan sampah untuk terbakar jadi abu. 

Apa arti symbol ini ?

Clay kecil dengan leher panjang yang cantik, ternyata tak berguna dan semakin jauh dari TUHAN, makanya akan menerima ganjarannya. Katakanlah kepada mereka: Beginilah firman TUHAN semesta alam: Demikianlah akan Kupecahkan bangsa ini dan kota ini, seperti orang memecahkan tembikar tukang periuk, sehingga tidak dapat diperbaiki lagi. Dan Tofet akan menjadi tempat penguburan, karena tidak ada tempat lain untuk menguburkan.
Jer 19:12 Begitulah akan Kulakukan kepada tempat ini, demikianlah firman TUHAN, dan kepada penduduknya. Aku akan membuat kota ini seperti Tofet: Jer 19:13 rumah-rumah Yerusalem dan rumah-rumah para raja Yehuda akan menjadi najis seperti tempat Tofet, yakni segala rumah yang di atas sotohnya orang membakar korban kepada segala tentara langit dan mempersembahkan korban curahan kepada allah lain." Oh kasiaan….
Periuk kecil yang cantik dengan leher yang indah itu ternyata tidak punya daya apa – apa. Ketika jatuh dan hancur, pasti hancur berkeping – keeping. Dan jika sudah hancur tiada harapan, maka tidak ada gunanya lagi selain dibuang di TPA Thopet – Lembah Ben Hinom.
Dalam Perjanjian Baru, Lembah Ben-Hinom digunakan sebagai symbol tempat api Neraka yang kekal. Tempat itu disebuh Gehenna atau Sheol dalam bahasa Ibrani. Di tempat inilah sampah yang tak berguna dan tak bisa didaur ulang akan dibakar sampai habis ‘baru apinya berhenti’. Pelajaran sederhana dari symbol buli – buli tanah yang dipecahkan ini sebenarnya sudah dapat dimengerti oleh tua – tua bangsa dan tua – tua imam. Tetapi …. Mereka masih menganggap bahwa mereka mahal, indah dan anti pecah. Tidak ada yang anti pecah. Dan ingat, kalau tak ada pertobatan maka satu saat akan jatuh dan pecah tidak ada sisa (berkeping – keeping). Kenapa tua – tua bangsa dan beberapa imam yang tertua yang dipanggil untuk melihat symbol beserta amarannya ? Hanya TUHAN yang tahu. Tetapi saya menduga bahwa penyebaran dosa ini sudah systemic dan itu diketahui, dikontrol bahkan dilakukan oleh para pemimpin, tua – tua bangsa di istana kerajaan dan di kaabah Yerusalem, sehingga semua itu jadi contoh yang dengan gampang dituruti oleh umat manusia. Buli – buli tanah kecil ini harusnya bisa memainkan peran penting dalam mengisi air agar memenuhi kebutuhan dahaga, tetapi mungkin buli – buli kecil yang cantik ini sudah tak peduli tugasnya sebagai ‘baqbuq’ untuk memberi kesejukan jasmani dan rohani. Karena buli –buli tanah yang kecil ini tak lagi berfungsi maka ini harus dihancurkan berkeping – keeping di lembah Ben-Hanom dan dibiarkan terbakar di sana selamanya. Siapa yang dapat memperbaiki buli – buli rusak itu ? Tidak ada. Kecuali kita mengijinkan TUHAN menciptakan kembali buli – buli kecil ini menjadi bejana yang indah. Kalau kehidupanmu indah dan cantik, kalau hidupmu mulai mahal harganya karena dibutuhkan di mana – mana oleh karena talenta yang TUHAN kasih, serahkan dirimu pada Yesus, agar terus digunakan menjadi lebih berguna. Karena jika tidak, maka tempat kita ada di Lembah Ben – Hinom dalam api yang terus menyala sampai sampah itu habis. Jangan berkeras kepala terhadap panggilan TUHAN untuk bertobat dan melayani sebagai bejana kecil yang cantik dan indah. Karena jika kita keras kepala dan tidak mau mendengar pekabaran – pekabaran itu maka satu saat nanti kita semua akan jadi sampah di Lembah Ben-Hinom. Inilah yang disampaikan kepada tua – tua bangsa dan tua – tua dari kalangan Imam. Sesudah itu………… Jer 19:14 Ketika Yeremia pulang dari Tofet, ke mana TUHAN telah mengutusnya untuk bernubuat, berdirilah ia di pelataran rumah TUHAN dan berkata kepada segenap orang banyak: Jer 19:15 "Beginilah firman TUHAN semesta alam, Allah Israel: Sesungguhnya, Aku akan mendatangkan ke atas kota ini dan ke atas segala kota sekitarnya seluruh malapetaka yang telah Kukatakan akan menimpa mereka, sebab mereka berkeras kepala dan tidak mendengarkan perkataan-perkataan
Jeremiah was now commissioned to go forth into the valley of the son of Hinnon, taking with him a potter's vessel. His message there was of judgment. Because the people had forsaken Jehovah, and had set up the most fearful abominations, even to the burning of their own sons in the fire, therefore judgment was determined against them. This declaration of judgment Jeremiah was commanded to emphasize by breaking the vessel in the sight of the people, and declaring that in like manner Jehovah would break the people, and the city. Returning from Topheth, having obeyed this command, he stood in the court of the Lord's house and repeated the declaration of coming judgment.
Ohh.. ternyata penyembahan berhala itu sudah systemic, tidak hanya di kalangan tua – tua saja tapi di seluruh lapisan masyarakat yang katanya adalah pengikut TUHAN yang setia.
Tidak mau berbalik, tidak mau mendengarkan dan tetap bersih keras untuk jalan dalam kepercayaan hidup yang salah, maka hidup kita akan seperti sampah di lembah ben-Hinom sekarang dan nanti.

1 komentar:

  1. The Star Casino Hotel - DrmCD
    The Star Casino Hotel. Casino: 영주 출장샵 Hotel. One King Room. Lobby. All 아산 출장안마 Salon Suite. View All King. View All 군산 출장안마 Salon Suite. View All 태백 출장샵 Salon Suite 경상남도 출장안마

    BalasHapus