Kamis, 05 November 2015

JUMAT, 6 Nopember -- PENDALAMAN:: 'Pukul tembok, kena tiang”


 Ada kitong punya istilah di Papua, “Pukul tembok, kena tiang”. Ini adalah ungkapan yang sering diucapkan ketika ada nasihat atau saran yang seolah – olah ditujukan kepada orang lain, tetapi semua yang mendengar tahu bahwa itu sebenarnya ditujukan kepada seseorang yang ada di situ.

Dalam situasi yang lain, ketika ada nasihat yang disampaikan, selalu dibungkus dengan cerita  yang putar ke sana kemari tetapi tidak sampai pada sasaran sehingga bikin gemas yang mendengarkannya Orang Manado bilang 'Ondo pelang-pelang"..

Tapi ada juga yang pembicara yang punya kemampuan untuk langsung pada sasaran. Kitong biasa bilang “dia bidik kena pas di testa ehh…” atau “ko pu bidik – bidik ini pas kena jantung ehh”.

Tetapi tidak semua orang bisa seperti itu. Tidak semua pembicara bisa seperti itu. Tidak semua guru bisa seperti itu. Tidak semua anggota majelis jemaat bisa seperti itu. Apalagi kitong dengan budaya ketimuran yang kental, kita seringkali pake ‘rasa begini dan rasa begitu’ sehingga kita selalu ‘bijak sana dan bijak sini’.

Di sisi yang lain pula, ada pendengar yang suka ditembak langsung dan tak mau putar sana putar sini. Tapi ada pendengar juga yang harus diantar pakai cerita symbol supaya bisa mengerti.

Makanya, penggunaan cerita yang membungkus sebuah teguran dengan sebuah sindiran, seringkali dibungkus secara simbolis dengan symbol. Ada yang pukul tembok kena tiang, ada yang putar ke sana kemari dan tak kena sasaran, tapi ada yang bidik pas di jantung.

MARI KITA LATIHAN…

Saya coba bikin eksperimen sebuah cerita symbol malam ini. Ini cerita symbol saya :
“Adoh malam2 nih masuk rumah nih dari ruang tamu so dapa cium bau busuk. Ternyata gara2 lampu padam sampe kulkas rusak dan ikan ekor kuning rusak jadi bau busuk eh. Padahal sudah tersimpan rapih sekali di lemari es.
Ternyata biar mo simpan rapi ley, tapi kalau barang busuk itu satu saat nanti akan ketahuan. Sedangkan barang seperti durian yang harum dan manis itu saja bisa gampang tercium, apalagi yang busuk.

Apa maknya simbolnya:
Sa cuma mau bilang.... yang baru belajar main sembunyi2 ditambah dengan yang su selalu main di area ini tapi belum bertobat.... mending stop sudah yoo. Biar mo simpan rapih ley.... nanti satu saat akan bau juga sampai di ruang tamu...kalau cuma sampe di ruang kamar atau dapur trapapa..... tapi kalu su di ruang tamu apalagi so di halaman tetangga .... itu bisa parahh ......

Saya so pernah alami.... jadi sa kas tahu kam yang blum bertobat hheheheh... kitong kan harus jadi teladan... Nabi Yeremia bilang : "Sebelum buli - buli dari tanah liat itu dihancurkan berkeping-keping di lembah TPA Ben-Hinom, mending berbalik dan berjalan dalam taurat TUHAN.

#‎Edisi belajar bahasa Simbol seperti Yeremia.... tapi.....Derita Angkat sampah ikan busuk malam2 nih sesuatu sekali....*

Yes… itu cerita saya malam mini. Tapi waktu menulisnya itu saya beberapa kali edit kata-katanya dan berdoa beberapa kali sebelum posting. Saya takut jang sampe ada yang tersinggung lagi dan kemudian memusuhi saya. Adooh saya punya musuh su banyak jadi jang lagi ada bergabung hanya gara-gara cerita ini.

Inilah kondisi yang dialami oleh Yeremia. Maju kena mundur kena. Makanya Yeremia bertekad untuk maju. Tetapi maju dengan pekabaran yang dibungkus dengan cerita – cerita pendek sebagai symbol bagi satu pekabaran tentang kedaulatan dan kasih TUHAN.

Symbol biasanya merupakan obyek yang mewakili sesuatu yang lain. Tindakan simbolis mampu mengkomunikasikan realitas yang kompleks dan abstrak dalam cara yang sangat ringkas dan sederhana.

Minggu ini kita sudah belajar tentang symbol Ular dan ular tembaga, pembuatan buli – buli dari tanah liat, pembelian buli – buli yang ingkar pada TUHAN sehigga tiba pada titik di mana buli – buli itu harus dipecahkan di Tempat Sampah Lembah Ben-Hinom untuk menjadi sampah yang dibakar di gehena (neraka).

Tujuan utama dari pekabaran dengan symbol ini adalah untuk menyederhakan dan MENGKOMUNIKASIKAN realitas kebenaran Allah dan karakter Allah yang memang masih terlalu tinggi dan tak terselami itu sehingga boleh diturunkan dan dimengerti oleh Umat Pilihan Allah yang ada dalam dunia berdosa yang terbatas dalam pemikiran dan tindakan.

Kemungkinan Yeremia adalah nabi yang paling banyak menggunakan symbol dalam penyampaian pekabarannya. Sepanjang buku Yeremia kita akan temukan hamper 10 symbol yang digunakan untuk menerangkan kebenaran dan karakter Allah bagi Israel yang kiranya juga menjadi pelajaran berharga buat kita Israel Modern.

Mari selidiki firman TUHAN terus setiap hari. Temukanlah pekabaran yang actual maupun simbolis  di sana. Terimalah itu dengan hati terbuka, niscaya kita akan terus ada dalam jalan TUHAN yang benar. Jika kita sudah di jalan yang salah, mari berbalik sebelum masa penentuan itu tiba.

Jadikanlah diri kita sebagai buli – buli yang siap dibentuk. Tidak usah bikin gerakan tambahan. Carilah wajah TUHAN. Dengarlah firmanNya. Niscaya kita akan dibentuk terus menjadi bejana kemuliaan yang berguna di hadapan Allah dan manusia hari ini dan masa kekekalan nanti.

3 komentar:

  1. Baru orng pu hidung ni.. barang busuk tapi macam itu yang paling donk suka cium. :) tapi begitu sdh. Thanks untuk pelajarannya selama 1 minggu ini. Jempolan.

    BalasHapus
  2. Makasih Pasta.. Saya senang dgn kutipan terakhir:

    Jadikanlah diri kita sebagai buli – buli yang siap dibentuk. Tidak usah bikin gerakan tambahan. Carilah wajah TUHAN. Dengarlah firmanNya. Niscaya kita akan dibentuk terus menjadi bejana kemuliaan yang berguna di hadapan Allah dan manusia hari ini dan masa kekekalan nanti.

    BalasHapus
  3. Arooo hormat Bapa Odi... TUHAN berkati di Hari Sabat ini ee....

    BalasHapus